Thursday 12 January 2012

BAB X SIFAT-SIFAT TERCELA (AKHLAKUL MADZMUMAH)


Dunia sekarang sedang dilanda dengan beberapa kelalaian, yang di alamnya perhatian manusia sepenuhnya difokuskan dan disita oleh ragam kesibukan, keinginan dan hawa nafsu, guna mengejar kepentingan dan kebutuhan duniawi, yang semakin meningkat dan tak mengenal kepuasan. Hal ini sudah disorot oleh Allah Swt dalam QS. Al Qiyamah: 20-21dan Al Insan: 27. Nilai-nilai moral dan spiritual, seperti keikhlasan, kebenaran, keadilan seakan dengan sengaja dilupakan. Hal ini disebabkan karena dalam diri manusia terdapat dua kekuatan yang saling bertentangan satu sama lain, yaitu kekuatan/dorongan untuk berbuat baik atau terpuji dan kekuatan/dorongan untuk berbuat yang tidak baik atau tercela. (QS. Asy Syams: 8-10) Kekuatan untuk berbuat baik/terpuji akan dapat menimbulkan sikap-sikap terpuji karena dipengaruhi hati nurani atau jiwa yang baik, sedang kekuatan untuk berbuat buruk/tercela biasanya dipengaruhi oleh nafsu dan setan. Dari dua kekuatan itu, mana yang lebih kuat atau dominan, jika nafsu dan setan yang lebih dominan, maka akan melahirkan sifat-sifat tercela, sedang manakala hati nurani yang disinari dengan nilai-nilai Islam yang dominan, maka akan melahirkan nilai-nilai kebajikan atau sifat yang baik.

Sifat-sifat yang baik harus dipupuk dan dipelihara dengan baik, sedang sifat-sifat yang buruk wajib dihilangkan dan dikikis karena yang demikian tidak disukai dalam pergaulan dan tercela dalam agama, yang berakibat pula membawa penderitaan dan kesengsaraan hidup.
 

II. Uraian Materi
A.   Sifat Hasud
1.    Pengertian
Hasud adalah perasaaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan nikmat dari Allah Swt, bahkan berusaha dengan berbagai cara agar orang yang mendapat nikmat dan kesenangan tersebut kembali seperti semula. Kepuasannya akan tercapai apabila orang lain tak ada yang melebihinya dalam segala hal.
Misalnya seperti kasus berikut: si Ali sudah diangkat masyarakat menjadi guru/imam tetap di salah satu masjid, kemudian datang si Badrun dengan segala cara berusaha menjatuhkan si Ali. Dan si Badrun sebenamya ingin menjadi guru/imam tetap menggantikan si Ali di masjid itu. Cara begini adalah berdosa di sisi Allah. Tapi kalau si Badrun ingin menjadi guru/imam tetap di masjid yang lain, yang belum ada imam/gurunya atau masih membutuhkan, itu boleh saja dan tidak salah. Tapi jangan dengan merebut jabatan orang lain yang sudah dikaruniakan oleh Allah Swt dan dipercayakan kepadanya.
Cara seperti inilah yang tidak diperbolehkan, Allah berfirman dalam QS. An Nisaa': 54

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ

Artinya : "Apakah mereka dengki pada manusia atas apa yang diberikan Allah kepada mereka dari keutamaan-Nya? "
Sifat hasud tersebut merupakan penyakit hati yang cukup berbahaya, sebab hasud merupakan sifat buruk yang terbut dari hati manusia akibat dorongan nafsudan setan. Dalam kehidupan sehari­hari kita jumpai sifat ini, misalnya: di sekolah, di rumah di masyarakatdan negara serta mungkin pada diri kita sendiri. Perbuatan hasud pada umumnya berkonotasi pemecah-belah dikarenakan tidak suka melihat kesuksesan dan kesenangan pihak lain.
Dalam Al Qur'an hal ini dilakukan oleh biang penggoda, yaitu iblis atau moyangnya setan dalam memperdaya nabi Adam dan Hawa atas keberuntungan nasib menempati singgasana surga (QS. Al Baqarah: 36 dan Thahaa: 123)
Dalam kitab tanbihul Ghafilin (1980 : 237-238) diterangkan bahwa orang hasud itu telah ditentang oleh Allah Swt dalam beberapa hal seperti:
1.    Membenci nikmat atau anugerah Allah Swt yang diberikan kepada orang lain.
2.    Tidak rela menerima pembagian karunia Allah Swt atas dirinya.
3.    Pelit terhadap pemberian Allah Swt, kalau bisa kebajikan dan anugerah Allah Swt jatuh pada dirinya, tidak perlu orang lain, kalaupun orang lain memperolehnya diharapkan di bawah derajat dirinya.
4.    Mengikuti pengaruh iblis yang sebetulnya sangat merugikan dan menghinakau diri sendiri.

2.    Akibat perbuatan hasud
Abu Laits Asmarakandi (1980: 228) mengatakan, tidak ada yang lebih jahat selain hasud, penghasud akan mengalami bencana sebelum hasutannya mencelakai orang, misalnya:
1.    Kerisauan dan kegelisahan akibat kebencian tak terputus-putus.
2.    Terkena kehinaan dan kegelisahan apalagi ia menyadari bahwa orang lain telah memahami hasutannya, maka la akan dipandang rendah dan pasti dijauhi.
3.    Jauh dari rahmat Allah Swtdan sesama manusia.
4.    Hancurnya kebaikan-kebaikan yang telah dilakukan.
Nabi bersabda: "Jauhilah olehmu sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar: " (HR. Abu Dawud).

3.    Cara menghindari sifat hasud
1.    Selalu meningkatkan iman kepada Allah Swt
2.    Berupaya meningkatkan ketaqwaan Allah.
3.    Mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita.
4.    Meningkatkan sifat qana'ah.
5.    Menyadari kedudukan harta dan jabatan dalam kehidupan manusia di dunia
Oleh karena itu, sungguh berbahagia senantiasa orang yang bersih dari iri hati, dengki, dan hasud akibatnya hatinya tenteram dan pikirannya tenang. Dan betapa rugi orang yang hasud. Dirinya terhinadan tersiksa, hatinya cupet, pikirannya gelap, dibenci Allah dan sesama. Mengapa? karena sifat buruk itu dapat menimbulkan perpecahan baik perselisihan yang berakibat merugikandan mencelakakan orang lain.
Bila kita terkena penyakit hasud, maka segeralah bertaubat kepada Allah Swt dan memohon maaf kepada orang yang dihasud. Akhirnya semoga Allah Swt merahmati kita dengan kebersihan hati, Amin.

B.   Sifat Riya'
1.    Pengertian
Riya menurut arti bahasa berarti "melihat" karena ketika berbuat, selalu berusaha agar dilihat dan diperhatikan orang lain untuk mendapat pujian. Sedang riya menurut istilah adalah "sikap atau tindakan seseorang memperlihatkan amal perbuatannya serta ibadahnya kepada orang lain". Dengan kata lain riya adalah melakukan amal ibadah dengan niat karena selain Allah, ingin pujian atau dilihat orang lain.
Niat karena Allah Swt sangat menentukan nilai dan kadar iman seseorang yang melakukan pekerjaan, apakah untuk mendapat ridha dan pahala Allah Swt atau untuk tujuan lain. Rasulullah bersabda:
Artinya: "Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya dan seseorang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang diniatkan. " (HR. Bukhari dan Muslim).

2.    Macam-macam riya'
Riya terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
a.    Riya' dalam niat
Artinya sejak awal perbuatan, bahkan sebelumnya sudah didasari riya'. Dengan demikian riya' dalam mat apabila seseorang melakukan sesuatu pekerjaan, hatinya merasa bangga dan mengharap pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan ikhlas karena Allah Swt Karena niat bukan karena Allah, maka segala apa yang ia lakukan baik ibadah salat, puasa, haji, maupun amaliah yang lainnya akan menjadi sia-sia dan musnah.
b.    Riya' dalam perbuatan
Artinya Riya' dilakukan ketika sedang melakukan perbuatan baik ibadah maupun pekerjaan amaliyah yang bersifat keduniaan bila didasari dengan niat riya', tidak ikhlas karena Allah Swt, ingin dilihat orang, mengharap pujian dan sanjungan dari orang lain, tidak akan mendapat nilai atau manfaat baik bagi dirinya maupun masyarakat, lebih-lebih bagi agama dan negara. Beberapa penjelasan Allah Swt dalam Al Qur'an sehubungan dengan riya' dalam perbuatan antara lain:
1.    Melakukan ibadah sholat tidak untuk mencapai keridloan Allah Swt, tetapi mengharapkan pujian, popularitas atau kemasyhuran di masyarakat. Firman Allah QS. Al Maa'un : 4 – 6
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ (4) الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلاَتِهِمْ سَاهُوْنَ (5) الَّذِيْنَ هُمْ يُرَآءُوْنَ (6)
"Maka celakalah bagi orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai dalam sholatnya, orang-orang yang riya. "

Begitu pula firman Allah Swt di dalam QS An Nisa': 142
....وَقَامُوآإِلَى الصَّلٰوةِ قَامُواْ كَسَالٰى يُرَآءُوْنَ النَّاسِ وَلاَيَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّقَلِيْلاً .    

Artinya : ".....Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit "

2.    Bersedekah didasari riya', laksana batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lain menjadilah dia bersih. Baca firman Allah dalam QS. Al Baqarah: 264.

3.    Allah melarang berperang berdasarkan riya' dan menghalangi (orang) lain menempuh jalan Allah (sabilillah), baca firman Allah dalam QS. Al Anfal: 47.

C.   Sifat Aniaya (Zalim)
1.    Pengertian
Aniaya berasal dan bahasa Arab (dzolama) sifat ini termasuk salah satu sifat yang dikutuk oleh Allah dan Rasul-Nya, serta dikecam oleh seluruh umat manusia di dunia. Sifat ini berakibat menjatuhkan martabat diri sendiri dan orang lain. Sifat aniaya/zalim dapat berupa bentuk :
a.    Zalim kepada Allah, tidak mau mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya.
b.    Zalim kepada orang lain, artinya memperkosa kehormatan dan harta benda atau berbuat semena-mena kepada orang lain.
c.    Zalim kepada binatang, artinya memperlakukan binatang secara tidak Islam, dengan cara mengurung, menyembelih dengan pisau tumpul dan sebagainya.

Perbuatan zalim ini telah membinasakan umat sebelum umat nabi Muhammad Saw, sesuai firman Allah QS. Yunus: 13:
وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا الْقُرُونَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَمَّا ظَلَمُوا ...
Artinya: "Dan Kami sesungguhnya telah membinasakan umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezahman. "

Dalam sejarah, tercatat Fir'aun dengan segenap bangsawan menguasai sungai Nil, menjadi penguasa atau raja di Qibthi/Mesir serta menjadikan Bangsa Israel menjadi objek kekejaman. Kekejaman Fir'aun terhadap Bani Israil pun telah melampaui batas (QS. Al Baqarah: 49 dan Al Ankabuut: 4).
Karena itu Allah Swt mengutus Nabi Musa untuk menuntun mereka menyembah kepada Allah Swt, akan tetapi Fir'aun tidak menggubris ajakan nabi Musa, malah sesumbar mengatakan dirinya tuhan. Semua kisah itu diceritakan dalam QS. Asy Syu'ara: 52-60. Dengan sikap congkak seperti itulah maka Allah mengazab/melaknat Fir'aun di dunia dan akhirat (QS. Al Qashash: 42 dan An Nazi'at: 25), dapatlah diambil dan sifat aniaya itu di antaranya: QS. Al Mu'min: 21-22, QS. Az Zukhruf: 46-48, QS. Ad Dukhan: 17-29. Bahkan sifat aniaya oleh Rasululah Saw dengan tegas diharamkan. Sabda beliau (dalam hadits qudsi): Artinya: "Hai hambaku, sesungguhnya aku haramkan perbuatan aniaya pada diriku, dan aku jadikan perbuatan itu terlarang keras (haram) padamu sebab itu janganlah kamu saling menganiaya. "
(HR Muslim).
Dalam hadits di atas Allah dan rasul-Nya mengharamkan perbuatan aniaya sebab sifat tersebut cenderung ke arah kerusakan bumi. Seorang yang melakukan pengrusakan lautan, tanaman, pencemaran air, udara, dan lingkungan dapat dikategorikan sebagai tindakan zalim (aniaya) karena akibat dan pengrusakan tersebut dapat mencelakakan alam dan umat manusia. Karena itu kita harus bersyukur kepada Allah dengan cara memanfaatkan segala yang kita miliki untuk kemashlahatan umat manusia. Dengan cara ini hidup manusia akan lebih bermanfaat dan bermakna di hadapan manusia maupun di sisi Allah Swt.

2.    Bahaya sifat zalim
a.    Akan merugikan kehidupan sendiri baik di dunia maupun di akhirat
b.    Akan memperoleh azab/laknat dan Allah (QS. Al Maidah: 78-80).
c.    Akan memperoleh siksaan Allah di akhirat (QS. Al Maidah: 33)
d.    Amal perbuatannya menjadi sia-sia (QS. Al Kahfi: 103-105)

D.   Sikap dan Perilaku Muslim yang Menjauhi Sifat Hasud, Riya' dan Zalim

1.    Selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt
2.    Selalu mensyukuri nikmat dan karunia Allah Swt yang diberikan dan menyadari bahwa Allah Swt memberikan nilai lebih antara satu dengan yang lain.
3.    Selalu menanamkan komitmen pribadi dalam setiap tindakannya dalam pergaulan di masyarakat; yaitu menjadikan dirinya sebagai penyuluh, bukan hakim, menjadikan dirinya sebagai seorang model muslim yang istiqomah, bukan menjadi pengecam saudaranya, menjadikan dirinya bagian menjadi solusi dan bukan bagian dari masalah, dan menjadikan setiap usahanya membawa manfaat bukan mudharat.


 

III. Evaluasi dan Tugas

A.   Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e!
1.    Iri hati yang dibolehkan berdasar hadist, adalah seperti ....
a.    terhadap orang yang berilmu pengetahuan tinggi, dan ilmunya berguna untuk dirinya dan orang lain
b.    ingin memiliki kedudukan tinggi yang diraih oleh seseorang dorongan cara apapun
c.    ingin menguasai istri orang lain karena lebih cantik
d.    ingin memiliki ketampanan atau kecantikan yang dimiliki orang lain
e.    ingin kekayaan seperti orang lain dengan jalan yang salah
2.    Jauhilah dirimu dari sifat dengki karena sesungguhnya sifat dengki memakan kebaikan seperti ....
a. api memakan kayu        c. air di daun talas
b. api dalam sekam           d. pagar makan tanaman        e. kayu yang dibakar
3.    Orang berlaku hasud sama juga telah menantang Allah Swt dalam hal sebagai berikut, kecuali ....
a.    mengikuti pengaruh iblis
b.    iklas menerima nikmat pemberian Allah Swt
c.    membenci nikmat yang diberikan Allah Swt kepada orang lain
d.    tidak menerima rela pembagian karunia Allah swt, atas dirinya
e.    pelit terhadap pemberian Allah Swt
4.    Sifat riya' disebut juga syirik kecil, yang dalam bahasa Arab disebut ....
a. syirik khafi                   c. syirkul kabi
b. syirikmali                     d. hasadul hasad                    e. laknatullah
5.    Seseorang yang melakukan amal perbuatan agar mendapat pujian dari orang lain, berarti orang tersebut bersifat .....
a. hasud             b. munafik           c. riya'               d. sum'ah             e. syirik
6.    Memperlihatkan perbuatan baik (ibadah) dengan maksud bukan karena Allah Swt, tetapi karena hal lainnya, disebut ....
a. aniaya            b. dzalim             c. riya'               . sum'ah               e. hasud
7.    Orang yang hatinya merasa tidak senang apabila orang lain mendapat kenikmatan dari Allah Swt, disebut....
a. hasud             b. sombong          c. riya'               d. takabur            e. iri hati
8.    Allah Swt berfirman dalam QS. Al Baqarah: 229.
وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُوْدَ اللَّهِ فَأُولئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Yang dimaksud orang dzalim (aniaya) dalam ayat tersebut adalah ....
a. melanggar hukum-hukum Allah Swt            d. bersikap dan berperilaku tercela
b. perbuatan yang mendatangkan bencana       e. dibenci semua makhluq Allah Swt
c. memperkosa hak asasi manusia
9.    Yang termasuk perbuatan aniaya terhadap diri sendiri adalah ....
a. tidak menaati peraturan yang berlaku dalam masyarakat
b. melakukan pencurian dan perampokan
c. membiarkan diri sendiri dalam kebodohan
d. lalai dalam melaksanakan kewajiban sosial
e. bergaul dan kenalan dengan orang yang tak seiman
10. Berikut termasuk perilaku aniaya terhadap sesama manusia, kecuali ....
a. mengingatkan pelaku kedzaliman      c. ghibah
b. melakukan penyiksaan                      d. fitnah                           e. namimah
11. Memperlakukan binatang secara tidak islami, dengan jalan mengurung, menyembelih dengan benda tumpul, dan sebagainya, termasuk perbuatan dzalim terhadap ....
a. Allah Swt                     c. lingkungan                                                 
b. binatang                       d. diri sendiri                                       e. sesama manusia
12. Ancaman Allah Swt bagi orang yang berbuat dzalim atau aniaya sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Bukhari yaitu ....
a. Allah Swt tak akan memberikan nikmat surga
b. Allah Swt mengharamkan menyiksa dan mewajibkan pahala
c. Allah Swt mewajibkan masuk surga dan mengharamkan masuk neraka d. Allah Swt akan memasukan ke dalam neraka
e. Allah Swt mewajibkan masuk neraka dan mengharamkan masuk surga
13. Orang yang membeda-bedakan terhadap anak-anaknya, seperti anak perempuan tidak disekolahkan karena tidak perlu, merupakan contoh diskriminasi dalam ....
a. bernegara                      c. diri sendiri
b. bermasyarakat              d. keluarga                            e. bertetangga
14. Pemerintah hanya melindungi golongan tertentu saja, padahal seluruh rakyat wajib dilindungi haknya. Hal ini merupakan diskriminasi dalam ....
a. berbangsa                     c. bermasyarakat
b. berkeluarga                  d. diri senidiri                       e. bertetangga
15. Mengacu undang-undang RI tentang hak asasi manusia pasal 52 ayat 1 dijelaskan bahwa ....
a.    tiap anak berhak mengetahui, dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya sendiri
b.    tiap anak sejak dilahirkan berhak atas sesuatu nama dan status kewarganegaraannya
c.    tiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tuanya, keluarga, dan negara
d.    tiap anak diakui dan dilindungi oleh hukum sejak dalam kandungan
e.    tiap anak dalam kandungan berhak untuk hidup
16. Berikut termasuk akibat buruk dari perilaku diskriminatif dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, dan bernegara, kecuali ....
a. menimbulkan gejolak dalam masyarakat
b. mengurangi keharmonisan hidup berkeluarga
c. para pelaku diskriminasi tidak disenangi dalam pergaulan
d.       para pelaku diskriminasi dianggap berdosa dan akan mendapatkan pengampunan dari Allah Swt
e. muslim/muslimah pelaku diskriminasi tak akan dirahmati Allah Swt
17. Rasulullah Saw bersabda " as Syirkul asghor" maksudnya adalah potongan hadits tersebut adalah ....
a. sikap dzolim/aniaya c. perbuatan syirik
b. riya' (suka pamer)         d. lain di mulut lain di hati    e. menyekutukan Allah Swt
18. Pernyataan di bawah ini yang termasuk perilaku diskriminasi dalam kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ialah, kecuali ....
a.    pemerintah hanya memberikan perlindungan kepada kelompok masyarakat, beragama tertentu dan suku bangsa tertentu
b.    orang-orang yang berasal dari suatu golongan, tidak mau bergaul, bertegur sapadan bekerja sama dengan golongan lain
c.    rakyat loyal (setiadan tunduk) kepada pimpinan dari golongan apapun, walau di luar partainya
d.    sesama anggota masyarakat, tidak saling kenal mengenal karena tidak satu ras
e.    dalam bermasyarakat hanya mau bekerja sama dengan orang yang satu golongan dan satu agama
19. Larangan menyakiti orang yang diberi sedekah, tersebut dalam Al Qur'an surat ....
a. Al Baqarah: 264            c. Al Baqarah: 262
b. Al Baqarah: 263            d. Al Baqarah: 261                 e. Al Baqarah: 260
20. Orang yang muflis adalah orang yang bangkrut, maksudnya ....
a. harta dagangannya rugi
b. amal baiknya kurang
c.       amal baiknya habis untuk menutup keburukannya, bahkan masih kurang
d. harta habis karena hutang
e. kebaikannya dibanding keburukannya sama

B.   Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat!

1.    Sebutkan bahaya yang ditimbulkan dari sifat riya'!
Jawab: ......................................................................................................
2.    Sebutkan dua contoh perbuatan riya' dalam ibadah!
Jawab: ......................................................................................................
3.    Sebutkan 3 perbuatan riya' yang dijelaskan dalam A1 Qur'an!
Jawab: ......................................................................................................
4.    Sebutkan 4 macam bahaya sifat dzalim!
Jawab: ......................................................................................................
5.    Sebutkan bahaya riya' bagi diri sendiri!
Jawab: ......................................................................................................

Post a Comment