RINGKASAN MATERI
Iman secara etimologi berarti percaya. Sedang secara istilah, iman adalah pembenaran dalam hati yang diikrarkan secara lisan dan dibuktikan dalam amal perbuatan. Iman yang kuat pada diri seseorang akan sangat mempengaruhi sikap dan perilakunya. Apalagi bila iman terhadap adanya Tuhan diyakini sebagai satu-satunya Zat yang menentukan jalan hidupnya, tentu iman itu akan sangat berpengaruh terhadap sikap hidup dan perilaku kesehariannya. Bila iman semacam itu berasal dari sumber yang salah, maka kepercayaan itu akan menuntun ke arah kesesatan hidup yang sesungguhnya. Sebab keberadaan Zat Tuhan itu sendirilah sesungguhnya yang menjadi sumber kepercayaan seseorang.
Bila Zat Tuhan yang diyakini bukan Tuhan yang sesungguhnya, maka kebenaran dari keyakinannya itu tentu merupakan kepalsuan belaka. Inilah pangkal kesesatan yang menumbuhkan cabang-cabang kesesatan hidup selanjutnya. Sebaliknya bila Zat Tuhan yang diyakini itu memang betul-betul Tuhan yang sesungguhnya, maka kebenaran dari keyakinannya itu tentu merupakan pangkal keselamatan dan kesejahteraan abadi. Oleh sebab itu, upaya untuk memperoleh petunjuk yang benar dalam membangun keyakinan akan wujud Tuhan dalam diri seseorang, menjadi perkara yang sangat penting dalam kehidupan ini. Di sinilah letaknya alasan orang Islam untuk membangun iman kepada Allah swt. Sebagai pokok keyakinan dalam hidupnya. Karena iman merupakan dasar dari segala amal perbuatan manusia di dunia ini.
A. SIFAT-SIFAT ALLAH
Menurut para ulama tauhid bahwa iman kepada Allah dapat dibagi menjadi dua, yaitu iman secara ijmali dan iman secara tafsili. Iman secara ijmali yaitu percaya bahwa Allah swt. Memiliki sifat-sifat kesempurnaan dan Maha Suci dari sifat-sifat kekurangan. Adapun iman secara tafsili berarti kita percaya bahwa Allah swt. Memiliki dua puluh sifat wajib, satu sifat jaiz dan dua puluh sifat mustahil. Wajib bagi setiap mukallaf dan muslim untuk mengenal dam mempercayai dua puluh sifat-sifat Allah itu. Sifat Wajib terbagi juga empat bagian yaitu sifat nafsiah, sifat salbiah, dan sifat ma’ani atau ma’nawiah.
Sifat-sifat Allah
Sifat Wajib | Tulisan Arab | Maksud | Sifat | Sifat Mustahil | Tulisan Arab | Maksud |
Wujud | وجود | Ada | Nafsiyah | Adam | عدم | Tiada |
Qidam | قِدَام | Sedia Ada | Salbiyah | Haduth | حدوث | Baharu |
Baqa | بقاء | Kekal | Salbiyah | Fana | فناء | Akan binasa |
Mukhalafatul lilhawadith | مخالفة لِّلْحوادث | Berbeda dengan makhluk-Nya | Salbiyah | Mumatsalatul lilhawadith | مماثلة للّحوادث | Menyamai sesuatu yang baru |
Qiamuhu binafsih | قيامه بنفسه | Berdiri-Nya dengan sendiri | Salbiyah | Qiamuhu bighairih | قيامه بغيره | Berdiri-Nya dengan yang lain |
Wahdaniat | وحدانية | Tunggal | Salbiyah | Ta'addud | تعدد | Berbilang-bilang /ganda |
Qudrat | قدرة | Berkuasa | Ma'ani | Ajzun | عجز | Lemah |
Iradat | إرادة | Berkehendak menentukan | Ma'ani | Karahah | كراهه | Terpaksa |
Ilmun | علمٌ | Mengetahui | Ma'ani | jahlun | جهل | Bodoh |
Hayat | حياة | Hidup | Ma'ani | Al-Maut | الموت | Mati |
Sama' | سمع | Mendengar | Ma'ani | As-Summu | الصم | Pekak / tuli |
Basar | بصر | Melihat | Ma'ani | Al-Umyu | العملى | Buta |
Kalam | كلام | Berkata-kata | Ma'ani | Al-Bukmu | البكم | Bisu / kelu |
Kaunuhu Qaadiran | كونه قادرا | Keadaan-Nya yang berkuasa | Ma'nawiyah | Kaunuhu ajizan | كونه عاجزا | Keadaan-Nya yang lemah |
Kaunuhu muriidan | كونه مريدا | KeadaanNya yang berkehendak | Ma'nawiyah | Kaunuhu makruuhan | كونه مَكْرُوْهًا | Keadaan-Nya yang terpaksa |
Kaunuhu 'aliman | كونه عالما | Keadaan-Nya yang mengetahui | Ma'nawiyah | Kaunuhu jahilan | كونه جاهلا | Keadaan-Nya yang bodoh |
Kaunuhu hayyan | كونه حَيًّا | Keadaan-Nya yang hidup | Ma'nawiyah | Kaunuhu mayitan | كونه ميتا | Keadaan-Nya yang mati |
Kaunuhu sami'an | كونه سميعا | Keadaan-Nya yang mendengar | Ma'nawiyah | Kaunuhu asamma | كونه أصمًا | Keadaan-Nya yang pekak |
Kaunuhu basiiran | كونه بصيرا | Keadaan-Nya yang melihat | Ma'nawiyah | Kaunuhu a'maa | كونه أعمى | Keadaan-Nya yang buta |
Kaunuhu mutakalliman | كونه متكلِّمًا | Keadaan-Nya yang berkata-kata | Ma'nawiyah | Kaunuhu abkama | كونه أبكمًا | Keadaan-Nya yang bisu |
Sedangkan satu sifat jaiz yaitu كُلُّ فِعْلٍ مُمْكِنٍ اَوْ تَرْكُهُartinya Allah SWT. berbuat atau tidak berbuat sesuatu itu merupakan kebebasan bagi Allah / wewenang sepenuhnya dan hak Allah sendiri. Bagi Allah, menciptakan alam ini tidak wajib, tetapi semata-mata sekehendak Allah. Sebab kalau Allah wajib menjadika alam, berarti semua makhluk menjadi wajib adanya. Padahal yang wajib ada itu hanyalah Allah semata. Sebaliknya Allah boleh saja tidak menciptakan alam dan segala isinya. Tidak mustahil bagi Allah jika tidak menjadikan alam ini, itulah diantara pengertian sifat jaiz Allah.
B. ASMAUL HUSNA
|
|
Para ulama berpendapat bahwa kebenaran sesuatu adalah suatu ketetapan dan keharusan bagi kebenaran yang lain. Dengan cara ini, masyarakat Muslim tidak akan mudah menulis “Allah adalah …” karena tiada satupun yang dapat disetarakan dengan Allah. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang dilekatkan pada Allah harus difahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu bagi makhluk, karena pada dasarnya Allah sang Pencipta pastilah berbeda dengan makhluk yang deiciptakanNya.
Para ulama’ menekankan bahwa Allah adalah pencipta dan penguasa alam yang abadi dan alam yang fana. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Maha Tinggi. Tapi juga Allah Maha dekat. Allah Maha Kuasa. Tapi juga Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan pula dalam istilah Asmaul Husna, yaitu nama-nama yang baik.
Berikut adalah beberapa dalil yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan Hadits tentang Asmaul Husna :
- Surat Al A’raf : 180
وَللهِ آْلأَسْمَآءُ آلْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَا ۖ وَذَرُواْ الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِىأَسْمٰئِـهِ، ۚ سَيُجْزَوْنَ مَاكَانُواْ يَعْمَلُوْنَ (١٨٠)
Artinya : “Hanya milik Allah Asmaul Husna [585], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya [586], nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”
[585] Maksudnya : nama-nama yang Agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.
[586] Maksudnya : janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai Asmaul Husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan Asmaul Husna untuk nama-nama selain Allah.
- Surat Thaahaa : 8
آلله َلآ اِلٰهَ إِلاَّ هُوَ ۖ لَهُ آْلأَسْمَآءُ آلْحُسْنٰى (8)
Artinya : “Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Al Asmaul Husna (nama-nama yang baik).”
- Surat Al Isra’ : 110
قُلِ آدْعُوْا آللهَ أَوِ آدْعُوْا آلرَّحْمٰـنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ آْلأَسْمَآءُ آلْحُسْنٰى ۚ وَلاَتَجْهَرْ بِصَـلاَتِكَ وَلاَ تُخْافِتْ بِهَا وَآبْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلاً (110)
Artinya :
Katakanlah : “Serulah Allah atau serulah Ar Rahman dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya [870] dan carilah jalan tengah di antara kedua itu”.
[870] Maksudnya janganlah membaca ayat Al-Qur’an dalam shalat terlalu keras atau terlalu perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh makmum.
Rasulullah saw. bersabda :
Dari Abu Huraira ra. : Nabi saw. bersabda : “Allah itu memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalkannya, maka dia akan masuk syurga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil”. (Sahih Bukhari)
“Asmaul Husna”
No | Asma | Arab | Indonesia | Inggris |
1 | Ar Rahmaan | الرحمن | Maha Pengasih | The All Beneficent |
2 | Ar Rahiim | الرحيم | Maha Penyayang | The Most Merciful |
3 | Al Maalik | المالك | Maha Merajai/Memerintah | The King, The Sovereign |
4 | Al Qudduus | القدوس | Maha Suci | The Most Holy |
5 | As Salaam | السلام | Maha Memberi Kesejahteraan | Peace and Blessing |
6 | Al Mu'min | المؤمن | Maha Memberi keamanan | The Guarantor |
7 | Al Muhaimin | الْمُهيمن | Maha Pemelihara | The Guardia, The Preserver |
8 | Al 'Aziiz | العزيز | Maha Gagah | The Almighty, The Self Sufficient |
9 | Al Jabbaar | الجبّار | Maha kehendakNya tidak dapat diingkari | The Powerful, The Irresistible |
10 | Al Mutakabbir | المتكبّر | Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran | The Tremendous |
11 | Al Khaaliq | الخالق | Maha Pencipta | The Creator |
12 | Al Baari'u | البارئ | Yang Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan) | The Maker |
13 | Al Mushawwir | المصوّر | Yang Membentuk Rupa (makhluknya) | The Fashioner of Forms |
14 | Al Ghaffar | الغفّار | Maha Pengampun | The Ever Forgiving |
15 | Al Qahhaar | القهّار | Yang Memaksa | The All Compelling Subduer |
16 | Al Wahhaab | الوهّاب | Maha Pemberi Karunia | The Bestower |
17 | Ar Razzaaq | الرزّاق | Maha Pemberi Rejeki | The Ever Providing |
18 | Al Fattaah | الفتّاح | Maha Pembuka Rahmat | The Opener, The Victory Giver |
19 | Al 'Aliim | العليم | Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu) | The All Knowing, The Omniscient |
20 | Al Qaabidl | القابض | Yang Menyempitkan (makhluknya) | The Restrainer, The Straightener |
21 | Al Baasith | الباسط | Yang Melapangkan (makhluknya) | The Expander, The Munificent |
22 | Al Khaafidl | الخافض | Yang Merendahkan (makhluknya) | The Abaser |
23 | Ar Raafi'u | الرّافع | Yang Meninggikan (makhluknya) | The Exalter |
24 | Al Mu'izz | المعزّ | Yang Memuliakan (makhluknya) | The Giver of Honor |
25 | Al Mudzillu | المذلّ | Yang Menghinakan (makhluknya) | The Giver of Dishonor |
26 | Al Samii' | السّميع | Maha Mendengar | The All Hearing |
27 | Al Bashiir | البصير | Maha Melihat | The All Seeing |
28 | Al Hakam | الحكم | Maha Menetapkan hukum | The Judge, The Arbitrator |
29 | Al 'Adlu | العدل | Maha Adil | The Utterly Just |
30 | Al Lathiif | اللّطيف | Maha Lembut | The Subtly Kind |
31 | Al Khabiir | الخبير | Maha Mengetahui Rahasia | The All Aware |
32 | Al Haliim | الحليم | Maha Penyantun | The Forbearing, The Indulgent |
33 | Al 'Adhiim | العظيم | Maha Agung | The Magnificent, The Infinite |
34 | Al Ghafuur | الغفور | Maha Pengampun | The All Forgiving |
35 | As Syakuur | الشّكور | Maha Pembalas Budi/Maha Berterima kasih (Menghargai) | The Grateful |
36 | Al 'Aliyyu | العليُّ | Maha Tinggi | The Sublimely Exalted |
37 | Al Kabiir | الكبير | Maha Besar | The Great |
38 | Al Hafiidh | الحفيظ | Maha Menjaga | The Preserver |
39 | Al Muqiit | المقيت | Maha Pemberi Kecukupan | The Nourisher |
40 | Al Hasiib | الحسيب | Maha Membuat Perhitungan | The Reckoner |
41 | Al Jaliil | الجليل | Maha Mulia | The Majestic |
42 | Al Kariim | الكريم | Maha Pemurah / Dermawan | The Bountiful, The Generous |
43 | Ar Raqiib | الرّقيب | Maha Mengawasi | The Watchful |
44 | Al Mujiib | المجيب | Maha Mengabulkan | The Responsive, The Answerer |
45 | Al Waasi' | الواسع | Maha Luas | The Vast, The All Encompassing |
46 | Al Hakiim | الحكيم | Maha Bijaksana | The Wise |
47 | Al Waduud | الودود | Maha Pencinta | The Loving, The Kind One |
48 | Al Majiid | المجيد | Maha Mulia | The All Glorious |
49 | Al Baa'itsu | الباعث | Maha Membangkitkan | The Raiser of the Dead |
50 | As Syahiid | الشّهيد | Maha Menyaksikan | The Witness |
51 | Al Haqqu | الحق | Maha Benar | The Truth, The Real |
52 | Al Wakiil | الوكيل | Maha Memelihara | The Trustee, The Dependable |
53 | Al Qawiyyu | القويّ | Maha Kuat | The Strong |
54 | Al Matiin | المتين | Maha Kokoh | The Firm, The Steadfast |
55 | Al Waliyyu | الوليّ | Maha Menguasai | The Protecting Friend, Patron, and Helper |
56 | Al Hamiid | الحميد | Maha Terpuji | The All Praiseworthly |
57 | Al Mushii | المحصى | Maha Mengkalkulasi / Menghitung | The Accounter, The Numberer of All |
58 | Al Mubdi-u | المبدئ | Maha Memulai | The Producer, Originator, and Initiator of All |
59 | Al Mu'iid | المـعيد | Maha Mengembalikan Kehidupan | The Reinstater Who brings Back All |
60 | Al Muhyii | المحيى | Maha Menghidupkan | The Giver of Life |
61 | Al Mumiitu | المميت | Maha Mematikan | The Bringer of Death, The Destroyer |
62 | Al Hayyu | الحيّ | Maha Hidup | The Ever Living |
63 | Al Qayyum | القيوم | Maha Mandiri | The Self Subsisting Sustainer of All |
64 | Al Waajid | الواجد | Maha Penemu | The Perceiver, The Finder, The Unfailing |
65 | Al Maajid | الماجد | Maha Mulia | The Illustrious, The Magnificent |
66 | Al Waahid | الواحد | Maha Esa / Tunggal | The One, The All Inclusive, The Indivisible |
67 | Al Ahadu | الاحد | Maha Esa / Tunggal | The One, The All Inclusive, The Indivisible |
68 | As Shamad | الصمد | Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta | The Self Sufficient, The Impregnable, The Eternally Besought of All, The Everlasting |
69 | Al Qaadir | القادر | Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan | The All Able |
70 | Al Muqtadir | المقتدر | Maha Berkuasa | The All Determiner, The Diminant |
71 | Al Muqaddim | المقدم | Maha Mendahulukan | The Expediter, He who brings forward |
72 | Al Mu'akkhir | المؤخر | Maha Mengakhirkan | The Delayer, he who puts far away |
73 | Al Awwal | الأول | Maha Awal | The First |
74 | Al Aakhir | الأخر | Maha Akhir | The Last |
75 | Adh Dhaahir | الظاهر | Maha Nyata | The Manifest, The All Victorious |
76 | Al Baathin | الباطن | Maha Ghaib | The Hidden |
77 | Al Waaliyyu | الوالي | Maha Memerintah | The Patron |
78 | Al Muta'aalii | المعالي | Maha Tinggi | The Self Exalted |
79 | Al Barru | البر | Maha Penderma | The Most Kind and Righteous |
80 | At Tawwaab | التواب | Maha Penerima Taubat | The Ever Returning, Ever Relenting |
81 | Al Muntaqim | المنتقم | Maha Penyiksa | The Avenger |
82 | Al Afuwwu | العفو | Maha Pemaaf | The Pardoner, The Effacer of Sins |
83 | Ar Ra'uuf | الرؤوف | Maha Pengasih | The Compassionate, The All Pitying |
84 | Malikul Mulk | مالك المللك | Penguasa Kerajaan (Semesta) | The Owner of All Sovereignty |
85 | Dzul Jalaali Wal Ikram | ذواجلال والإكرام | Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan | The Lord of Majesty and Generosity |
86 | Al Muqsith | المقسط | Maha Adil | The Equitable, The Requiter |
87 | Al Jamii' | الجامع | Maha Mengumpulkan | The Gatherer, The Unifier |
88 | Al Ghaniyyu | الغنى | Maha Berkecukupan | The All Rich, The Independent |
89 | Al Mughniyyu | المغنى | Maha Memberi Kekayaan | The Enricher, The Emancipator |
90 | Al Maani’ | المانع | Maha Mencegah | The Withholder, The Shielder, The Defender |
91 | Adl Dlaarru | الضار | Maha Memberi Derita | The Distressor, The Harmer |
92 | An Naafi' | النافع | Maha Memberi Manfaat | The Propitious, The Benefactor |
93 | An Nuur | النور | Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya) | The Light |
94 | Al Haadi | الهادئ | Maha Pemberi Petunjuk | The Guide |
95 | Al Badii’ | البديع | Maha Pencipta | Incomparable, The Originator |
96 | Al Baaqiyyu | الباقي | Maha Kekal | The Ever Enduring and Immutable |
97 | Al Waarits | الوارث | Maha Pewaris | The Heir, The Inheritor of All |
98 | Ar Rasyiid | الرشيد | Maha Pandai | The Guide, Infallible Teacher and Knower |
99 | Ash Shabuur | الصبور | Maha Sabar | The Patient, The Timeless |
Menurut tradisi Islam, seseorang muslim tidak akan diberi nama menyerupai nama Allah dalam bentuk yang sama, contohnya Al Maalik, tetapi diawali dengan kata ‘Abdu yang berarti hamba atau Ibnu yang berarti anak laki-laki, misalnya Abdul Maalik atau Ibnu Maalik, dan panggilannya boleh Malik. Contoh lain Abdur Rahmaan yang berarti hamba bagi (Allah) Dzat Yang Maha Pengasih.
*****
Latihan
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling tepat!
1. Dalam membicarakan aqidah, dibutuhkan dalil yang berdasar Al-Qur’an yang disebut a. dalil qur’ani d. dalil qat’i b. dalil kitabi e. dalil aqli c. dalil naqli 2. Sifat yang mungkin dimiliki oleh Allah dan mungkin tidak dimiliki oleh Allah disebut sifat … a. wajib d. ukhrawi b. ja’iz e. mustahil c. maknawi 3. Adanya alam semesta ini menunjukkan bahwa semua itu ada yang menciptakan dan yang mengatur. Pernyataan tersebut menjadi dalil aqli bagi sifat … a. adam d. wujud b. qidam e. kalam c. baqa’
4. Al-Qur’an Surat Ar Rahman ayat 26-27 tersebut menjadi dalil naqli bagi sifat … a. adam d. wujud b. qidam e. iradah c. baqa’ 5. Mustahil pencipta didahului ciptaan-Nya. Hal tersebut menjadi dalil aqli bagi sifat … a. bukmun d. qidam b. qiyamuhu binafsihi e. qudrat c. ‘ilmun 6. Ujung ayat tersebut merupakan dalil naqli bagi sifat … a. qiyamuhu binafsihi b. wahdaniyah c. qudrat d. hayat e. ikhtiyajun ila ghairihi 7. Mustahil pencipta serupa dengan ciptaan-Nya. Hal tersebut menjadi dalil bagi sifat … a. bukmun b. qiyamuhu binafsih c. wahdaniyah d. qudrat e. mukhlafatu lil hawaditsi 8. Kita tidak perlu bersuara keras dalam berdo’a karena Allah mempunyai sifat sama’. Kebalikan dari sifat sama’ adalah … a. hudus d. bukmun b. summum e. fana’ c. ‘umyun 9. Surat Al Ikhlas tersebut menjadi dalil naqli bagi sifat … a. iradah c. sama’ b. ‘ilmun d. kalam e. wahdaniyah 10. Tidak ada yang bisa memaksa Allah karena yang selain Allah adalah makhluk-Nya. Ungkapan tersebut menjadi dalil aqli bagi sifat ... a. iradah c. sama’ b. ‘ilmun d. kalam e. bashar | | 11. Al-Qur’an surat An Nisa’ ayat 164 tersebut merupakan dalil naqli bagi sifat … a. iradah c. qudrat b. ‘ilmun d. qadiim e. bashar 12. Nama-nama yang baik dan indah yang merupakan sifat-sifat Allah disebut … a. sifatulloh d. qudratulldh b. asma’ulloh e. iradatulldh c. asma’ul husna 13. Menurut hadits tersebut, barang siapa yang menghafal asmaul husna, ia akan … a. mendapat pahala d.terhindar dari neraka b. mendapat kebaikan c. masuk surga e.mendapat keutamaan 14. Menurut ayat tersebut, kita diperintahkan berdo’a dengan menyebut nama-nama Allah. Ayat tersebut terdapat pada Qur’an surat … a. An Nahl ayat 90 d. Ali Imran ayat 6 b. Al A’raf ayat 180 e. Yasin ayat 66 c. Shad ayat 66 15. Allah swt. Berfirman memberi janji, dan memberi peringatan. Hal itu merupakan bukti bahwa Allah swt. Memiliki sifat … a. iradah c. qudrat b. ‘ilmun d. kalam e. bashar 16. Kedudukan Allah swt. Sebagai pencipta disebut juga … a. makhluk d. amil b. khalik e. hasib c. hakim 17. Yang harus kita lakukan sehubungan dengan asmaul husna Al Ghaffar adalah … a. berbuat adil dan bijaksana kepada sesama b. merasa kecil di hadapan Allah c. banyak bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya d. memperbanyak amal shaleh senyampang masih hidup e. banyak memohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan 18. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah swt. Mempunyai asmaul husna … a. Al ‘Adl c. Al Malik b. Al Ghaffar d. Al Hakim e. Al Hasib 19. Allah adalah Maharaja yang merajai segala yang ada di alam semesta. Kekuasaan Allah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal tersebut menunjukkan bahwa Allah mempunyai asmaul husna … a. Al ‘Adl c. Al Malik b. Al Ghaffar d. Al Hakim e. Al Hasib 20. Berikut ini adalah beberapa fungsi iman kepada Allah swt. kecuali … a. sadar akan kelemahan diri di hadapan Allah yang Maha Besar b. sadar bahwa diri kita pasti akan mati dan akan dimintai pertanggungjawaban c. menyadari bahwa segala sesuatu yang kita nikmati berasal dari Allah. d. sadar bahwa kita memiliki potensi untuk melakukan dosa dan maksiat. e. menyadari bahwa diri kita diawasi oleh Allah. |
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu tauhid dan ilmu aqidah?
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Kemukakan apa yang dimaksud dengan iman!
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
3. Jelaskan perbedaan dalil aqli dan naqli!
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
4. Apa yang dimaksud sifat wajib, mustahil dan ja’iz bagi Allah?
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
5. Kemukakan 20 sifat-sifat wajib bagi Allah!
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
6. Kemukakan dalil aqli bagi sifat baqa’!
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
7. Apa yang dimaksud dengan Asmaul Husna dan berapa jumlahnya?
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
8. Apa kebalikan dari sifat ‘ilmun, hayat, sama’, bashar dan kalam?
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
9. Apa manfaat berdoa dengan membaca Asmaul Husna menurut Hadits Nabi SAW.?
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
10. Sebutkan fungsi iman kepada Allah!
Jawab : _____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Post a Comment